Jumat, 28 Juni 2013

Maskeran Yuk...!

pic: courtesy of 123rf.com
Memakai masker wajah adalah salah satu cara untuk untuk merelaksasi wajah akibat stress atau aktifitas di luar yang berefek kurang baik pada wajah yang biasanya langsung terpapar cahaya matahari, debu dan udara. Masker wajah dapat membersihkan dan menghaluskan kulit dan memberi kesegaran baru pada wajah. 
Beragam jenis masker wajah, silakan pilih sesuai kebutuhan. Pemilihan masker tentu harus disesuaikan dengan jenis kulit. Hati-hati lho, salah memilih jenis masker bisa mengakibatkan timbulnya masalah yang lebih serius pada kulit dengan reaksi beragam. Mulai dari wajah yang terasa panas, gatal, kemerahan, hingga ruam dan lainnya. 
Kalau sudah memilih masker yang akan digunakan, tentunya harus tahu juga langkah-langkah penggunaan masker yang efektif. Hmm... agak ribet sih. Tapi kalau mau dapat hasil yang optimal, yuk... kita praktikkan. Pertama, tentu dengan membersihkan kulit wajah lebih dulu. Kalau mau capai hasil to the max, bersihkan wajah dengan cleansing milk yang dilanjutkan dengan toner. Kalau ada komedo, lebih baik jika komedo­nya pun dibersihkan dulu. Kulit mati digosok dengan scrub. Setelah bersih, pijat-pijat kulit dengan teknik massage sederhana. Setelah itu baru gunakan masker. 
Masker dioleskan pada wajah dengan gerakan ke atas, berlawanan arah dengan gravitasi bumi. Aplikasikan masker secara adil dan merata, jangan sampai tipis di satu bagian tapi tebal di bagian lain. Pemakaian masker dianjurkan dalam posisi tidur, karena masker akan bereaksi optimal saat kita dalam keadaan rileks. Lamanya waktu pemakaian masker, rata-rata 15 menit. Bisa juga 10 menit atau 20-30 menit baru diangkat/dibersihkan. Tergantung dari komposisi masker itu sendiri. Sebelum mengangkat dan membersihkan masker, wajah bisa dilembabkan dengan air hangat supaya kulit tidak terasa kering. 
Angkat masker yang sudah mengering dengan tisu atau handuk basah yang telah dicelupkan ke dalam air hangat. Bersihkan seluruh wajah dan leher, lalu keringkan dengan handuk bersih yang halus. Jika menggunakan masker berbahan gel atau kolagen, lepaskan masker dari bagian atas atau dahi ke arah bawah, lalu bersihkan wajah dengan handuk yang dibasahi air hangat.
NOTE:
Usahakan untuk tidak bergerak atau berbicara (apalagi ketawa-tawa) ataupun mengernyit selama menggunakan masker agar mendapatkan hasil yang maksimal. Karena kalau bergerak, maka masker bisa meregang lalu membentuk kerutan yang membuat kulit akan ikut tertarik dengan bentuk masker yang keriput. 
Untuk pemakaian masker sendiri di rumah, ikuti petunjuk pemakaian yang tertera pada kemasan masker, antara lain petunjuk cara pemakaian dan frekuensi menggunakan masker. Nah, sekarang sudah siap maskeran?
Masker pilihan saya kali ini adalah produk Pure Skin /Blackhead Clearing Mask dari Oriflame. Ini masker yang mengandung anti microbial salicylic acid dan detect technology. Berkhasiat untuk mengurangi serta mencegah komedo dan flek, juga membersihkan dan mengecilkan pori. Bisa digunakan 1-2 kali per minggu, tapi saya sih... seminggu sekali atau malah sekali dalam dua minggu aja. Haha... Dasar pemalesan :p Pengen hasil maksimal tapi usaha minimal, jangan harap kali ya. Hayu atuhlah, sekarang maskeran dulu, mumpung liburrr...
Oleskan pasta masker ini di wajah kecuali lingkaran mata dan mulut. Tidak terlalu tebal, tapi juga tidak terlalu tipis. Kandungan salicylic acid-nya berefek dingin di wajah. Seperti dinginnya mint gitu (terus terang aja, seperti pasta gigi. Hihi...), tapi ada wangi lembut seperti bedak dingin. Saya nikmati saja sensasi dinginnya. Biarkan beberapa menit sampai kering. Setelah itu, siap bersihkan muka secara menyeluruh. Air hangat dan handuk lembut, siapkan! Tuntaskan dengan toner, dan hasilnya: pekan ini saya merasa kulit muka jadi kencang dan bersih. Kalau begini caranya, kelihatannya minggu depan akan maskeran lagi nih ;)
Sebetulnya sih, saya lebih suka masker Pure Nature with Organic Burdock yang bisa dikelupas setelah kering di wajah. Tapi produk Pure Skin ini dengan efek dinginnya di wajah, bikin ketagihan juga sih. Cuma lebih ribet mbersihin mukanya aja. Tapi kalau hasilnya sepadan? Boleh juga kan...? ;)

Minggu, 02 Juni 2013

Bedak Padat Atau Bedak Tabur?

Sejak kapan ya saya sok sibuk pilih-pilih bedak? Hm... sejak SMA, mungkin. Ketika sebagian teman tetap memilih bedak bayi sebagai teman sehari-hari, sementara yang lain sudah mulai sibuk berdandan dengan bedak ala selebriti (agak-agak kemakan iklan di tivi :p), heu... itu bikin galau betul. Solusi akhirnya, ya cari bedak dengan harga yang sesuai dengan jatah uang bulanan dari ortu. Yang murah meriah deh. Mulai ada kan, produk bedak untuk kulit remaja. Saya nggak mau kelihatan bermuka putih tak merata, jadi saya pilih bedak bayi yang translucent. Gampangnya sih, ini adalah bedak yang relatif transparan. Bikin muka tak berkilat, tapi memberi efek segar. 
Setelah belakangan banyak coba-coba beragam bedak dari berbagai produsen, alhamdulillah semuanya cocok-cocok aja di muka (dan kantong) saya. Tapi ternyata, bedak itu banyak jenisnya lho. Tapi boleh dibilang, secara garis besar ada 3 jenis, yaitu bedak padat, bedak tabur, dan bedak campur (???) yang sering diistilahkan dengan Two Way Cake.  
Two Way Cake ini adalah jenis bedak yang dicampur dengan foundation. Perbandingannya kurang-lebih sama, yaitu 50:50 dan biasanya dibuat dalam bentuk padat. Cara penggunaannya, sebetulnya bisa dengan spons atau kuas bedak. Karena kandungan foundation yang dimilikinya, bedak jenis ini bisa diaplikasikan  dengan menggunakan spons basah. 
Teorinya, saat diulas dengan spons basah, two way cake ini akan membuat lapisan yang mirip dengan polesan foundation di wajah. Setelah menggunakan bedak dengan spons basah ini, bisa ditambahkan lapisan bedak lagi dengan spons kering. Buar saya sih, prosedur begini ribet benerr... :p Tapi kalau dirasa cukup, ya sudah, boleh dicukupkan begitu saja :)
Pressed Powder alias bedak padat. Ini sebetulnya adalah bedak tabur yang di-press (dipadatkan) sehingga penampakannya mirip dengan two way cake (atau two way cake yang niru-niru bedak padat? :p).  Saya lebih suka bedak model begini karena memang praktis untuk dibawa dalam tas tanpa resiko tumpah. Rekomendasi saya sih, OB matte CONTROL pressed powder dari Oriflame yang tersedia dalam dua tone warna yaitu light/medium dan medium/dark. Salah satunya pasti cocok untuk Anda ;)
Loose Powder alias bedak tabur. Sesuai dengan namanya, ini adalah bedak dalam bentuk bubuk. Bedak ini biasanya dikemas dalam kemasan tabung pendek dengan lubang-lubang kecil sebagai jalan keluar bubuk bedak sebelum disapukan ke wajah. Bisa diaplikasikan dengan kuas bedak, atau menggunakan spons. Saya sendiri lebih suka pakai spons, tapi sayangnya OB Studio Artist Loose Powder ini nggak menyertakan spons di kemasannya, jadi terpaksa pakai spons lain yang bisa dibeli secara bebas. Kalau ada yang lebih suka pakai kuas, tentu saja tidak terlarang. 
Salah satu yang jadi favorit saya adalah Oriflame Beauty Studio Artist Loose Powder. Ini adalah bedak yang ringan dan transparan. Seriusan! Selain itu, teksturnya halus dengan butiran yang hampir tak terasa. Ini merupakan tanda bedak tabur yang kualitasnya baik. Nggak salah pilih deh.
pic: courtesy of Oriflame
Bedak ini hanya tersedia dalam satu varian warna, yaitu putih. Awalnya, saya khawatir bedak ini akan 'meleleh' bersama foundation yang biasa saya pakai lebih dahulu dan beresiko membentuk 'peta' di wajah. Tapi kekhawatiran saya tak terbukti sama sekali. Selain memang foundation yang saya pakai tidak 'meleleh' di wajah, tapi juga bedak ini tidak menimbulkan efek putih. Dia hanya memberi efek matte pada wajah, yang justru memberi kesan segar di wajah. Dan karena efek transparannya, bedak ini bekerja seperti magic, cocok pada warna kulit apa saja. Berani coba? Ayo, mumpung bulan ini sedang diskon sampai 50%*)
Beberapa istilah lain yang sering dipakai untuk urusan bedak adalah:
Translucent. Ini adalah sifat bedak yang transparan dan menyaru warna kulit kita yang asli. Kalau kita gunakan, tak akan terlihat terlalu putih/terang atau terlalu hitam/gelap. 
Matte. Ini adalah kondisi di mana kulit wajah terlihat doff alias tidak mengkilap. Jika ada bedak dengan keterangan ini, berarti bedak itu akan menghilangkan kesan berminyak dari kulit wajah. 
pic: courtesy of Oriflame
Glossy. Bedak dengan efek glossy paling cocok digunakan untuk acara khusus seperti pesta atau pemotretan (deu... memangnya mau sesi pemotretan di mana sih...? :p) Salah satu contohnya adalah Giordani Gold Bronzing Pearls yang tersedia dalam tiga varian warna yaitu natural radiance, pink dan peach. Butirannya berkilau dalam dua nuansa warna, bikin kulit tampak bercahaya. Bisa digunakan sebagai perona di seluruh wajah dan mata. Kalau kiat dari teman sih, setelah memakai bronzing pearls ini, tutup lagi dengan sapuan bedak tipis. Warna kilaunya jadi bertahan lama.
Setelah tahu beragam jenis bedak, pilihannya tergantung kita dong. Sesuaikan dengan warna dan kondisi kulit, sesuaikan juga dengan kondisi kantong ;)
*) Syarat dan ketentuan berlaku dong... ;)